Mendapatkan penanganan skoliosis yang tepat tentunya membantu mereka yang ingin mencegah lengkungan tulang belakang semakin parah. Dengan kemajuan teknologi di bidang medis, Anda dapat menerima perawatan memadai untuk mengurangi risiko. Opsi alternatif dengan menjalani terapi di klinik pun semakin diminati karena harganya terjangkau, seperti yang bisa Anda cek contohnya di https://scoliosiscare.id/scoliosis/perawatan-skoliosis/.
Kendati sejumlah penderita skoliosis masih bisa beraktivitas seperti biasa, membiarkan tulang belakang yang mengalami skoliosis tanpa penanganan berpotensi menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti:
- Kompresi saraf
Tulang belakang yang membentuk kelengkungan abnormal berisiko memberikan tekanan pada saraf di sekitarnya. Kompresi ini yang nantinya memicu komplikasi seperti kesemutan hingga mati rasa yang meluas ke berbagai area tubuh.
Tak hanya merasakan sakit punggung parah, dalam kasus yang ekstrem pasien akan kehilangan kontrol pada usus atau kandung kemih. Sementara pada penderita laki-laki, kompresi saraf dapat menimbulkan disfungsi ereksi yang mengganggu aktivitas seksual mereka.
- Sesak napas dan masalah jantung
Saat tulang bergeser menjauh dari posisi semestinya, organ tubuh lain akan merasakan dampaknya. Misalnya saja gangguan pada sistem pernapasan akibat dorongan tulang ke paru-paru. Hal ini pula yang membuat sebagian besar penderita skoliosis mengeluhkan sesak napas.
Kemudian, kelainan tulang belakang dapat mendorong dan menekan jantung. Dalam jangka waktu lama, hal tersebut akan mengganggu aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh. Komplikasi seperti pneumonia dan gagal jantung bisa saja terjadi.
- Masalah psikologis
Skoliosis berdampak juga pada psikologis penderitanya. Ketika terlambat atau tak mendapatkan penanganan yang tepat, skoliosis dapat menyebabkan perubahan di sejumlah bagian tubuh seperti bahu dan panggul yang menjadi asimetris. Hal ini pun menyebabkan penderita kesulitan dalam berakitivitas karena gerakannya yang terhambat.
Ketika tak bisa bergerak leluasa, beberapa penderita skoliosis merasa tertekan secara mental. Tanpa dukungan emosional, mereka cenderung sulit mendapatkan kembali rasa percaya diri hingga harga diri mereka.
Penanganan tepat untuk mencegah komplikasi skoliosis
Skoliosis memang tak bisa disembuhkan secara permanen, bahkan kelainan ini akan dialami penderita seumur hidupnya. Namun, bukan berarti penanganan tak bakal memberikan dampak positif. Justru hal ini sangat dibutuhkan apabila pasien ingin beraktivitas seperti biasa dan tak mau mengalami keluhan maupun komplikasi di kemudian hari.
Semakin cepat skoliosis ditangani, semakin ringan keluhan yang akan dirasakan. Sejauh ini, bracing dan operasi menjadi dua metode yang paling umum diambil untuk mengatasi kelainan tersebut. Pasien juga bisa melakukan terapi secara berkala untuk menjaga bentuk tulang dan postur tubuh mereka. Jadi, Anda tak akan merasakan tekanan berlebih, baik dari segi fisik maupun mental.
Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini Anda tak bimbang lagi mengambil penanganan untuk menekan risiko skoliosis.