Pasukan Israel menembak mati seorang wanita Palestina, Mai Afanah yang diduga mencoba menabrakkan mobil di wilayah Yerusalem, menurut tentara Israel. Menurut laporan dari media Palestina, Mai Afanah merupakan mahasiswi doktoral berusia 29 tahun dari Abu Dis. Dia dilaporkan ditembak dan dibiarkan terluka di tempat kejadian pada Rabu (16/6/2021).

Militer Israel menyatakan Afanah berusaha menabrakkan mobilnya kepada kerumunan tentara asal negara Yahudi itu. Lebih lanjut, militer juga mengklaim wanita tersebut keluar dari mobil dengan membawa pisau. Insiden ini terjadi di Kota Hizma, timur laut Yerusalem.

Seorang tentara dilaporkan mengalami luka ringan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan wanita ini meninggal karena mengalami luka luka. "Penghubung sipil Palestina memberi tahu kementerian kesehatan tentang kematian seorang wanita yang ditembak oleh (pasukan Israel) di Hizma," kata Kementerian dalam pernyataan.

Video yang viral menunjukkan mobil diduga milik Afanah yang tergeletak di pintu masuk kota. Media Palestina melaporkan bahwa tidak ada ambulans yang tiba di tempat kejadian setelah dia ditembak. Insiden penembakan ini terjadi di tengah meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina.

Diketahui pawai pendudukan Yahudi untuk menandai pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967 membuat warga Palestina geram. Israel juga melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza setelah balon pembakar dikirim ke Israel. Tidak ada korban jiwa dari serangan udara itu.

Ketegangan terjadi di tengah gencatan senjata pasca eskalasi kekerasan Israel dan Hamas Palestina bulan lalu. Diketahui sebanyak 256 warga Palestina termasuk 66 anak anak meninggal dunia karena berbagai serangan dari Israel selama 11 hari. Di sisi lain, serangan kelompok pejuang Hamas menewaskan 12 orang termasuk dua anak anak di Israel.

Eskalasi berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi secara internasional pada 21 Mei. Menurut laporan pada Selasa (15/6/2021), serangan Israel di Jalur Gaza terjadi dua hari setelah Perdana Menteri Naftali Bennett dilantik. Bennett pada Minggu (13/6/2021) resmi menggulingkan Benjamin Netanyahu yang sudah berkuasa selama 12 tahun.

Pemerintah baru pada Senin menyetujui pawai yang dilakukan nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro pemukim melalui Yerusalem Timur. Ribuan warga Yahudi mengibarkan bendera dan beberapa diantaranya meneriakkan "Matilah orang Arab" sambil berparade di Yerusalem Timur pada Selasa. Menganggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengecam tindakan warganya dan mengatakan bahwa yang meneriakkan slogan rasis adalah "aib bagi rakyat Israel".

"Fakta bahwa ada kaum radikal yang bendera Israel mewakili kebencian dan rasisme adalah keji dan tak termaafkan," cuitnya. March of the Flags menandai peringatan pendudukan Israel pada 1967 di bagian timur kota. Pawai ini berlangsung di tengah ketegangan atas rencana pemindahan paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.